Hampir setiap orang tua pernah mempertanyakan atau bahkan meragukan style parenting masing-masing. Apakah sudah tepat? Apakah sudah sesuai dengan kebutuhan Si Kecil?
Ya, setiap orang tua memiliki pendekatan berbeda untuk mendidik anak mereka. Nah, parenting style yang Moms lakukan tentu berdampak besar terhadap kesehatan mental dan emosional anak.
Berikut adalah empat parenting style yang sering dibahas dalam psikologi, berdasarkan penelitian Diana Baumrind pada 1960-an dan dikembangkan oleh Maccoby dan Martin pada 1980-an.
1. Authoritarian Parenting
Orang tua dengan authoritarian parenting menerapkan banyak aturan ketat dan memiliki ekspektasi yang tinggi. Orang tua menuntut agar anak selalu menurut tanpa memberi cukup dukungan emosional atau pun kesempatan bernegosiasi. Hukuman sering digunakan sebagai alat disiplin.
Anak yang dibesarkan dengan authoritarian parenting biasanya jadi kurang percaya diri dan cenderung mengalami masalah mental seperti depresi. Alasannya, karena mereka tidak cukup baik seperti ekspektasi orang tuanya.
2. Authoritative Parenting
Parenting style ini mengkombinasikan aturan yang jelas dengan dukungan emosional. Orang tua yang menerapkan authoritative parenting biasanya menetapkan standar tinggi namun tidak menutup mata pada kebutuhan Si Kecil.
Mereka masih memberi ruang untuk komunikasi dua arah di mana anak-anak diberi kesempatan untuk berpendapat.
Anak yang dibesarkan dengan gaya pengasuhan ini biasanya memiliki rasa percaya diri yang tinggi, kemampuan bersosialisasi yang baik, dan bonding yang kuat dengan orang tua.
3. Permissive Parenting
Orang tua yang permisif cenderung sangat toleran dan jarang menetapkan batasan maupun aturan yang ketat, serta sering memilih untuk menghindari konflik. Untuk sebagian orang, parenting style ini terkesan terlalu memanjakan anak.
Meski hubungan antara orang tua dan anak terlihat dekat, anak yang dibesarkan dengan permissive parenting kemungkinan akan sering impulsif dan kurang disiplin. Karena tidak terbiasa disiplin, anak juga berisiko punya kebiasaan makan tidak sehat, tidur tidak teratur, dan perilaku buruk lain.
4. Uninvolved Parenting
Gaya pengasuhan uninvolved ditandai dengan minimnya perhatian dan waktu yang diberikan orang tua kepada Si Kecil. Orang tua cenderung tidak responsif dan tidak menetapkan batasan yang jelas.
Anak yang dibesarkan dengan uninvolved parenting mungkin merasa diabaikan dan akan sulit menjalin hubungan di kemudian hari. Anak juga cenderung mengalami kecemasan dan takut berlebihan terhadap penolakan.
Karena sangat berdampak pada kondisi emosional anak, penting bagi orang tua untuk mengidentifikasi style pengasuhan masing-masing. Memberikan dukungan emosional, memastikan komunikasi dua arah, dan menetapkan batasan yang sehat adalah kunci untuk mengasuh anak-anak yang bahagia.
Kira-kira Moms menerapkan parenting style yang mana?
Source image: freepik