dr. Karin Wiradarma Redaksi Klikdokter.com
Simak kiat untuk mengenalkan puasa pada anak di sini. Anak Anda pun tetap ceria dalam menjalankan ibadah puasa pertamanya.
Tidak lama lagi, umat Muslim akan menyambut bulan puasa yang dimulai pada pertengahan bulan Mei. Persiapan apa saja yang sudah Anda lakukan? Selain makanan dan kebutuhan rumah tangga, ada baiknya Anda juga mempersiapkan si Kecil untuk ikut berpuasa.
Menurut hukum Islam, anak kecil memang tidak diwajibkan untuk berpuasa. Ibadah puasa baru diwajibkan bagi anak-anak yang sudah memasuki masa pubertas. Usia pubertas anak bervariasi, yakni usia 8–12 tahun untuk anak perempuan, dan 9–13 tahun untuk anak laki-laki.
Ilmu medis pun setuju dengan aturan tersebut. Sebab anak yang terlalu kecil masih belum dapat menahan haus dan lapar dalam jangka waktu yang terlalu lama, apalagi jika dilakukan setiap hari selama satu bulan penuh. Anak-anak di bawah usia pubertas masih rentan terhadap kekurangan kalori dan cairan. Apabila dipaksakan, dikhawatirkan anak dapat mengalami kekurangan gizi dan dehidrasi.
Memperkenalkan anak untuk berpuasa
Meskipun demikian, bukan berarti anak tidak ambil bagian apapun dalam bulan puasa ini. Anda tetap dapat memperkenalkan puasa kepada anak secara bertahap, melalui cara yang menyenangkan dan tidak terkesan memaksa seperti berikut ini:
- Membaca Al-Qur’an
Ajak anak untuk mengamati Anda ketika sedang membaca Al-Qur’an. Apabila anak sering dilibatkan, maka lama-kelamaan akan timbul ketertarikan. Anda juga dapat memanfaatkan momen tersebut untuk mengajari anak membaca Al-Qur’an. - Sholat bersama
Anak yang sudah berusia 7 tahun ke atas sebaiknya mulai diajak untuk sholat dan beribadah bersama. Namun, meskipun anak Anda masih lebih kecil dari usia tersebut, tidak ada salahnya untuk memperkenalkan sejak dini kebiasaan sholat dan beribadah kepada si Kecil. - Makna bulan puasa
Sebelum Anda mengenalkan puasa kepada anak, ada baiknya untuk mengajarkan anak tentang makna bulan puasa, mengapa umat Muslim harus berpuasa, dan hal lainnya seputar bulan Ramadan. Dengan mengetahui makna berpuasa, diharapkan anak akan lebih bersemangat untuk ikut berpuasa. - Ajak bersedekah
Setelah mengetahui makna sedekah untuk sesama, ajak anak untuk menyisihkan sebagian dari uang jajannya untuk bersedekah pada bulan Ramadan. Dengan demikian ia pun sedikit-sedikit dapat memahami makna puasa. - Mempersiapkan makanan
Libatkan anak dalam membantu Anda mempersiapkan makanan untuk sahur di malam hari atau juga menata menu berbuka di sore hari, sehingga anak akan terbiasa dengan ritme kebiasaan tersebut. - Belajar berpuasa
Anak yang sudah berusia 7 tahun juga sudah mulai dapat diajak untuk berpuasa secara bertahap. Anda dapat mengajarkan anak berpuasa dengan cara memundurkan waktu makan siangnya beberapa jam.
Misalnya, jika ia terbiasa makan pagi pukul 7 dan makan siang pukul 12, Anda dapat memundurkan makan siangnya menjadi pukul 14. Seiring dengan bertambahnya usia, Anda dapat terus memundurkan lagi jam makan siangnya, hingga mencapai pukul 18, sama seperti saat orang dewasa berbuka puasa.
Hingga ketika anak sudah memasuki usia puber, ia akan lebih mudah diajak untuk sahur bersama, hingga akhirnya berbuka puasa saat beduk magrib dibunyikan. Mengajak anak berpuasa memang tak semudah membalikkan telapak tangan karena semua butuh proses. Hal yang terpenting adalah Anda tetap sabar dan tekun mengajarkan kepada anak, dan hindari unsur pemaksaan, apalagi sampai mengancam anak. Dengan kesabaran dan teknik yang tepat dalam mengajarkan anak untuk menjalankan ibadah puasa, niscaya si Kecil kelak akan sukses berpuasa seharian penuh. Selamat berpuasa!