Mengikuti kegiatan anak seharian memang kadang melelahkan. Kata capek seperti nggak ada di kamus mereka! Habis lari-larian ke sana kemari, lalu naik turun tangga, lalu ingin bermain di taman. Kok bisa energi mereka sebanyak itu?

 

Mungkin Moms pernah bertanya-tanya demikian. Anak memang harus aktif pada masa tumbuh kembangnya. Tapi bagaimana membedakan jika si kecil aktif sesuai usianya atau hiperaktif?

 

Hiperaktivitas sering kali merupakan gejala Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), yang memerlukan evaluasi dan penanganan medis. Oleh karenanya orang tua perlu memahami perbedaan anak aktif dan hiperaktif untuk membantunya tumbuh secara optimal. Berikut cara mengenalinya:

 

Fokus dan Konsentrasi

Hampir semua memang susah fokus pada satu hal dan mudah bosan. Tapi ada perbedaan mendasar tentang fokus anak aktif dan hiperaktif.

 

Anak aktif bisa fokus dan berkonsentrasi pada tugas-tugas atau mainan yang menarik minat mereka. Sementara anak hiperaktif sering kesulitan fokus dan berkonsentrasi, bahkan pada tugas yang menarik minat mereka. Mereka mudah teralihkan karena memiliki rentang fokus yang pendek.

 

Mengikuti Instruksi

Meskipun semua anak suka bergerak dan bermain, anak aktif masih bisa diarahkan oleh orang dewasa. Anak aktif juga lebih mudah diajak bicara dan belajar kosakata baru. 

 

Namun berbeda dengan anak hiperaktif. Mereka sulit untuk diarahkan oleh orang dewasa dan susah mengikuti instruksi. Saat diajak berbicara, mereka sering menyela dan berbicara dengan volume tinggi. 

 

Perubahan Suasana Hati

Suasana hati anak memang kadang nggak terduga. Tapi anak aktif masih bisa mengendalikan perasaannya. Mereka nggak mudah menangis meski tetap menunjukkan ekspresinya saat kesal dan sedih.

 

Berbeda dengan anak hiperaktif. Suasana hati mereka lebih cepat berubah, dari yang awal tertawa, nggak lama kemudian tantrum. Mereka sensitif terhadap berbagai rangsangan sehingga sering merengek. 

 

Hubungan Sosial

Dalam bergaul dengan teman-teman seusianya, anak aktif lebih mudah mendapatkan teman karena lebih sabar dan mau berbagi. Mereka lebih mudah menunjukkan simpati dengan berbagi mainan dengan sesekali ngobrol. 

 

Namun anak hiperaktif nggak bisa sabar dan mengalah sehingga terlihat ingin menang sendiri. Saat menemukan mainan yang ia sukai, dia nggak mau berbagi atau bahkan bisa merebut mainan temannya.

 

Itulah beberapa perbedaan antara anak hiperaktif, dan aktif yang Moms bisa ketahui. Jika anak Anda memiliki beberapa gejala hiperaktif, Moms bisa berkonsultasi lebih lanjut ke Psikolog Anak untuk mengetahui cara mengatasi, maupun terapi yang tepat untuk si kecil. 

 Source image: freepik